Rabu, 01 September 2010

TAHUKAH KAU SEBERAPA BESAR CINTAKU?

Tahukah kau seberapa besar cintaku? Jika cintaku kau pertanyakan, kau salah besar. Cintaku tak untuk dipertanyakan tapi untuk kau teruskan. Cinta itu sungguh besar hingga buncahnya menutup jiwa dan merenggut sukma.

Tahukah kau, berapa orang yang sudah mati karena cinta yang sama dengan yang kupunya ini? Ayahku, kakakku, dan suamiku semuanya telah gugur demi cinta ini. Ditambah dengan besan dan menantuku yang dibuang ke Penang dengan alasan yang sama: cinta yang bersemayam di dada mereka sama dengan cinta yang kupunya.

Kalian tahu daun lumbu? Ah, aku tak yakin tentang itu. Daun ini masuk ke dalam rumpun dioscorea, daunnya berwarna hijau, lebar, agak tebal tetapi lemas. Gunanya sangat besar sekali. Daun ini membantuku membuktikan cintaku yang semakin bergemuruh dalam dada. Di satu sisi dia bisa menutupi atau melindungi diri sehingga musuh cintaku takkan mampu melihatku dari jarak yang cukup jauh. Di sisi lain, dia bisa sebagai payung ketika hujan dan juga sebagai pelindung dari panas terik matahari.

Siasat daun lumbu ini sering mengacaubalaukan musuh cintaku. Musuh-musuh itu bahkan menyebutku dan orang-orang yang mempunyai cinta yang sama denganku sebagai pasukan hantu. Hmmm… bagaimana menurut kalian? Apakah kalian sekarang berpikir kalau aku begitu menakutkan? Teruslah baca ceritaku, kau akan menemukan sebuah kebenaran.

Oh, iya, aku mau bercerita sedikit tentang keluargaku. Aku menikah dengan Kusumawijaya. Dia sangat membahagiakanku. Bukan karena dia kaya, seorang pangeran, dan memiliki paras rupawan, bukan itu alasannya. Dia membahagiakanku karena dia memiliki cinta yang sama dengan cinta yang kupunya. Cinta yang sama besar yang membuatku selalu mencintainya.

Sepeninggal ayahandaku, kakak laki-lakiku, suamiku, dan menantuku, aku bergabung dengan pejuang cinta lainnya. Bersama-sama kami melawan musuh cinta kami. Tak peduli usiaku sudah semakin menua. Tak peduli aku harus ditandu untuk membuktikan segala cinta yang kupunya. Aku dan pejuang cinta ini terus melawan musuh cinta kami hingga aku menemui ajal. Ya, akhirnya aku menemui ajal dalam usia 76 tahun pada tahun 1828.

Kalian sekarang pasti bertanya-tanya ‘kan, siapa diriku sebenarnya? Baiklah akan kujawab sekarang.

Namaku Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi. Kau pasti tak mengenal nama ini kan? Kau lebih mengenalku dengan nama Nyi Ageng Serang. Aku lahir di Serang, Sragen, Jawa Tengah. Ayahku adalah bupati Serang yang bernama Natapraja. Cinta yang kupunya adalah cintaku kepada Nusantara. Musuh cintaku adalah penjajah Belanda. Besanku adalah Sultan Hamengkubuwono II yang juga berjuang melawan penjajah Belanda. Menantuku adalah Pangeran Aria Mangkudiningrat. Menjelang ajalku aku bergabung dengan pejuang cinta lainnya. Pangeran Diponegoro namanya. Bersama-sama kami mengangkat senjata melawan penjajah hingga ajal menjemputku.

Sekarang kau tahu 'kan tentang aku? Bisakah kau berikan pendapatmu?

Cerita ini ditulis untuk mengikuti lomba di http://ceritaeka.com/2010/08/20/kuis-agustus-di-ceritaeka/

11 komentar:

  1. oh. keren. cocok sekali dengan semangat perjuangan di bulan agustus :)

    BalasHapus
  2. Salam kenal ya. Thanks telah datang di rumahku. Aku baru di sini.

    BalasHapus
  3. wah ceritanya sip, tentang pejuang2 trs.

    semangat Mieny juga ikut

    http://tridarmini.blogspot.com/2010/09/mimpi.html

    BalasHapus
  4. Ma kasih ya partisipasinya :)
    sudah saya catat linknya.

    Salam,
    EKA

    BalasHapus
  5. seorang pahlawan nasional yang hampir terlupakan,mungkin karena namanya tak sepopuler RA Kartini atau cut nyak dien tapi beliau sangat berjasa bagi negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumen beliau di tengah kota Wates berupa patung beliau sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak..

    WIKIPEDIA

    BalasHapus
  6. @Kanvasmaya: ya, dikau benar sekali. Salam kenal, terimakasih telah berkunjung.

    BalasHapus
  7. wooooow dahsyat!!

    :D

    BalasHapus
  8. selamat yaa sudah menang di lomba ceritaeka
    keren tulisannya
    ^^

    BalasHapus
  9. Ceritadibah: terimakasih.Semoga kita bisa mengambil semangat Nyi Ageng Serang, pahlawan yang sudah mulai terlupakan.
    Celesteanima: Terimakasih, aku selalu berdoa agar bisa menjadi pemenang heheheh
    For all: salam kenal ya.
    Riya

    BalasHapus
  10. waaa keren :D seperti biografi singkat nan padat mbak :D selamat ya mbak menang ceritanya di cerita eka :D

    BalasHapus