Kamis, 02 September 2010

MERINDUMU

Merindumu ....
Adalah merindu matahari
Membakar relung hati
Terik sekali

Merindumu ... .
Adalah merindu hujan
Pada saat musim kemarau menyapa di puncaknya
Kau pun menghilang di lautan tinta

Merindumu ... .
Sepanas api membakar iblis-iblis neraka
Selama kemarau menunggu rupa
Hanya kau yang bisa
Menawarkan rasa

Lab komputer, Jumat, 4 September 2010 03.20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar