SEORANG SULTHANAH
“Siapa yang berani menolak permintaan kita?” tanya Kapten kapal yang berperawakan tinggi besar.
“Saya tidak tahu siapa dia?” jawab awak kapal. “Tapi … “
“Maksudmu?” potong Kapten kapal.
“Dia adalah pemimpin di sini,” lanjut awak kapal.
“Temukan aku dengannya!” Kapten kapal berjalan meninggalkan anak buahnya. Matanya memandang ke kapal yang dipimpinnya. Kapal besar yang sudah melalang buana ke mana-mana. “Takkan kubiarkan Inggris dipermalukan begitu saja,” bisik hatinya.
****
“Orang itu menunggu Tuan di istananya,” jelas awak kapal kepada tuannya.
“Antar aku ke sana!” Kapten kapal berjalan mendahului anak buahnya. Pakaian kebesarannya melambai-lambai tertiup angin laut yang berhembus perlahan.
****
“Siapa yang berani menolak permintaan kami untuk membuat benteng pertahanan di Aceh ini?” Kapten kapal dagang Inggris bertanya tidak sabaran.
“Aku!” jawab sebuah suara lantang.
“Anda?” Kapten kapal itu bertanya tak percaya.
“Bukan hanya Inggris yang diperintah seorang Ratu,” suara itu berkata lagi dengan lantangnya. “Tapi juga Aceh. Aku Sultanah ketiga Kerajaan Aceh, Sri Ratu Zaqiatuddin Inayat Shah.”
“Ouh…” Kapten kapal Inggris tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
“Inggris boleh datang dan berdagang di Aceh,” Sultanah Zaqiatuddin Inayat Shah berkata tegas. “tapi, dia tak boleh membuat benteng sendiri.”
Kapten kapal Inggris merasakan bahunya merosot seketika. Dia kalah telak oleh seorang wanita.
*Jumlah kata termasuk judul: 200 kata
** Tema Politi/Percintaan (cinta kepada tanah air terutama)
Diikutkan dalam lomba di sini
Sabtu, 09 Oktober 2010
Jumat, 08 Oktober 2010
PRESTASI BLOG INI
Prestasi blog ini adalah salah satu tulisannya menjadi juara II lomba menulis yang diadakan ekacerita.com.
Please, take a look.
Please, take a look.
Langganan:
Postingan (Atom)